Teknik membuat pentanahan grounding yang benar adalah hasil akhir nilai resistansi dibawah 2 (dua) ohm, untuk mendapatkan hasil maksimal dibutuhkan pengalaman dan memerlukan pengetahuan mendalam dan praktik yang konsisten.
Grounding sistem adalah komponen penting dalam sistem kelistrikan yang memastikan keselamatan dan kinerja optimal dari peralatan listrik. Berikut adalah beberapa teknik yang telah terbukti efektif.
Lokasi Suatu Wilayah Mempengaruhi Hasil Resistansi
Teknik membuat pentanahan Sistem grounding yang baik mendapatkan hasil pentanahan yang kecil sehingga mampu menghantarkan arus lebih langsung kedalam tanah.
Kendala besarnya nilai resistansi grounding berasal dari jenis kultur tanah dan ada beberapa faktor lain yang mempengaruhinya diantaranya jenis tanah berbatu, untuk yang lunak dan lembab karena adanya air yang kandungan dalamnya masuk kategori yang mudah dikerjakan.
Diperlukan teori dan sistem krusial dalam membuat sistem jaringan instalasi grounding, pada area yang berbatu nilai resistansi sangat besar karena umumnya berada didaerah dataran tinggi dan tidak adanya kandungan air didalamnya.
Pada tanah berpasir dibutuhkan teknik khusus selain nilai resistansinya tinggi juga disebabkan sulitnya untuk melakukan lubang pengeboran karena area berpasir cenderung mudah longsor, Untuk jenis tanah lunak dan lembab paling mudah dalam membuat pembumian dan biasanya lebih baik nilai resistansinya.
Hasil Pentanahan Grounding Sesuai Dengan Kondisi Tanah
Elektroda grounding atau umumnya disebut grounding rod adalah komponen utama dalam sistem grounding. Dalam memilih elektroda disarankan dari bahan yang tahan korosi seperti tembaga atau baja berlapis tembaga. Pastikan elektroda memiliki panjang dan diameter yang memadai untuk mencapai tanah yang memiliki konduktivitas baik.
Teknik Pemasangan Elektroda Grounding
Tanah Lunak dan Lembab
Untuk tanah yang berkultur lunak dan lembab kedalaman pembumian grounding 6 hingga 8 meter ke dalam tanah, setelah mencapai kedalaman yang diinginkan masukkan elektroda atau grounding rod yang sudah disambung dengan kabel konduktor BC dan pastikan tertanam kuat ditanam.
Kemudian kita ukur pentanahannya dengan mengunakan alat ukur Earth Test, Jika dalam satu titik pembumian belum mendapatkan nilai yang baik lakukan pembumian kedua dengan jarak antar titik grounding minimal 3 meter hingga mendapatkan nilai dibawah 2 ohm. berdasarkan pengalaman dalam membuat pembumian grounding di tanah lunak dan lembap dengan sistem instalasi paralalel rata rata dengan 3 titik pembumian.
Tanah Keras Dan Bebatuan
Melakukan pembumian didaerah bebatuan tentunya sangat sulit bahkan hampir mustahil bisa melakukan pengeboran hingga kedalaman 8 meter, Teknik pembumian pada daerah padat bebatuan harus mengunakan elektroda jenis lempengan plat, dengan cara mengali tanah selebar plat elektroda dengan kedalaman kurang lebih 2 meter, dengan metode peguburan elektroda akan bekerja mendistribusikan hantaran arus listrik meski nilai pentanahannya tidak sebaik sistem paralel ditanah yang lembab.
Solusi untuk menurunkan nilai pentanahan yang tinggi agar mencapai resistansi yang lebih rendah, para teknisi sering kali mengunakan bahan peningkat konduktivitas tanah, seperti humus, garam atau bentonit. Bahan bahan tersebut dapat meningkatkan kelembaban tanah di sekitar elektroda, sehingga mengurangi resistansi.
Cara Insatalasi Kabel Konduktor ke Bak Kontrol
Sambungakan kabel koduktor dari batang elektroda kedalam bak kontrol atau box panel, dalam melakukan penyambungan pastikan terminasi harus kuat dan material yang digunakan terbuat dari bahan yang tahan korosi. Gunakan penghubung terminal yang terbuat dari bahan dari tembaga atau yang kompatibel untuk mencegah korosi galvanik. Pastikan terminasi tersebut terlindungi dari kelembaban dan kerusakan fisik.
Setelah pekerjaan terminasi selesai cek ulang nilai resistansi grounding untuk memastikan bahwa hasil resistansi sudah memenuhi standart yang berlaku. Jika dalam pengukuran ulang hasilnya masih tinggi, evaluasi kembali semua komponen dan teknik pemasangan yang telah dilakukan.
Fungsi Bak Kontrol Grounding
Fungsi bak kontrol adalah untuk memudahkan dalam melakukan pemeliharaan berkala agar sistem grounding bisa bekerja secara maksimal, dalam waktu lama inspeksi rutin sangat penting untuk memastikansistem jaringan tetap efektif. Lakukan secara berkala pengukuran grounding. Bersihkan area di didalam dan sekitar bak kontrol dari kotoran atau bahan yang dapat membuat korosi dan mengurangi konduktivitas.
Teknik Membuat Pentanahan Grounding Dengan Hasil Maksimal
Teknik membuat pentanahan grounding dengan hasil maksimal diperlukan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman untuk mendapatkan hasil terbaik, Setiap wilayah memiliki kutur tanah berbeda, problem dan tantangan pekerjaan juga menglami kendala yang tidak sama, namun dengan pengalaman dan pengetahuan teknik yang tepat akan mendapatkan capaian yang optimal.
Para profesional dalam bekerja perlu memiliki pelatihan dan sertifikasi yang sesuai, Teknik membuat pentanahan dengan hasil akhir resistansi maksimal 2 ohm adalah kombinasi dari pengalaman, pengetahuan, praktik terbaik, dan inovasi teknologi. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat dan melakukan pemeliharaan rutin, sistem grounding yang efektif dan aman dapat dicapai.